Mitos Gunung Penanggungan yang Patut Kalian Ketahui

Menjadi destinasi favorit pendaki pemula di Jawa Timur, Gunung Pawitra atau yang biasa dikenal sebagai gunung Penanggungan memiliki ragam mitos yang menarik. Salah satu mitos gunung Penanggungan berhubungan dengan dewa-dewa Kahyangan. Menarik untuk dibahas bukan?

Kisah Mitos Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan memiliki banyak situs sejarah berupa candi-candi, pertirtaan dan peribadatan yang berdiri pada masa Hindu-Budha. Ini menjelaskan mengapa salah satu mitos memiliki keterkaitan dengan dewa-dewi langit. Berikut kisah-kisah mitos yang beredar mengenai gunung Penanggungan.

  1. Gunung Penanggungan Sebagai Penopang Pulau Jawa

Dikisahkan pada zaman dahulu pulau Jawa selalu tertimpa bencana gempa bumi. Karena hal ini, para dewa kahyangan memindahkan Gunung Mahameru yang berada di India menuju ke Jawa. Gunung Mahameru dibawa dengan cara terbang melintasi angkasa.

Dalam perjalanannya, gunung Mahameru mengalami kerontokan. Hasil dari kerontokan ini menjadi rangkaian pegunungan  yang tersebar dari ujung Jawa Barat hingga Jawa Timur. Puncak dari gunung Mahameru dihempaskan di tanah Mojokerto dan menjelma menjadi Gunung Penanggungan.

  1. Asu Baung

Masyarakat lereng Gunung Penanggungan percaya bahwa ada makhluk siluman yang menjaga lereng gunung. Makhluk tersebut bernama Asu Baung. Asu Baung memiliki wujud manusia berkepala anjing.

Legenda cerita asu baung diceritakan bahwa dulunya ada manusia penjaga rumah. Namun dia memberontak kepada majikannya yang berujung pada dipenggalnya kepala dia. Sampai sekarang asu baung dipercaya masih berkeliaran di Gunung Penanggungan.

Cerita-cerita mitos gunung penanggungan tersebut boleh kalian percaya atau tidak. Terlepas dari kebenarannya, sudah menjadi kewajiban kita untuk menghormati kepercayaan masyarakat sekitar.